Minggu, 27 Oktober 2013

RANGKUMAN I



BAB 3
PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN

Pemeriksaan laporan keuangan merupakan jenis pemeriksaan yang paling sering dilakukan oleh pemeriksa independen. Hal ini disebabkan untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan .

Faktor-faktor yang mendasari perlunya pemeriksaan laporan keuangan, yaitu :
1.       Perbedaan kepentingan (Conflict of Interest)
Perbedaan kepentingan antara pemakai dengan managemen serta perbedaan keperluan antara para pemakai menjadikan laporan yang dihasilkan perlu diperiksa untuk menentukan kewajaran laporan keuangan dan kenetralannya.
2.       Konsekuensi (Consequence)
Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi pemakai. Untuk itu laporan keuangan perlu diaudit agar pemakai laporan keuangan yakin bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim, sehingga berisi pengungkapan-pengungkapan yang perlu bagi pemakai.
3.       Kompleksitas (Complexity)
Dengan semakin kompleksnya proses akuntansi mengakibatkan makin besarnya resiko kesalahan interpretasi dan penyajian laporan keuangan. Kondisi seperti ini menyulitkan pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan , sehingga pemeriksaan laporan keuangan sangat perlu dilakukan.
4.       Jarak/Jauhnya (Remoteness)
Karena jarak atau jauhnya pemakai dengan aktivitas dalam perusahaan yang mengeluarkan laporan, pemakai menyerahkan pemeriksaan tersebut kepada pihak ketiga yaitu independen auditor. Hal ini dapat dijelaskan , karena jika para pemakai ingin mengakses data akuntansi secara langsung maka pemakai akan mengahadapi hambatan-hambatan waktu, biaya dan ketelitian, sehingga dipercayakan kepada pihak ketiga yaitu auditor.

MANFAAT PEMERIKSAAN YANG BERSIFAT EKONOMIS
Meskipun biaya pemeriksaan tinggi, banyak sekali manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan seperti :
1.       Meningkatkan kredibilitas perusahaan
2.       Meningkatkan efisiensi  dan kejujuran
3.       Meningkatkan efisiensi  atas operasional perusahaan
4.       Mendorong efisiensi  pasar modal

HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG HARUS DIPERTAHANKAN OLEH AKUNTAN PEMERIKSA
Pemeriksaan auditor harus menjaga hubungan yang profesional dengan pihak-pihak dibawah ini:
1.       Managemen
Untuk membuat laporan pemeriksaan, auditor memerlukan data yang relevan dan dapat dipercaya dari managemen. Agar data tersebut dapat diperoleh auditor perlu mengembangkan hubungan yang saling percaya dan saling menghargai. Hubungan ini tidak hanya diperlukan pada saat pemeriksaan tetapi juga untuk masa yang akan datang.
2.       Dewan Direktur
Dewan direktur perusahaan bertanggung jawab untuk menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Hubungan independen auditor dengan dewan direktur tergantung pada komposisi dewan direktur.
3.       Internal Auditor
Independen auditor umumnya mempunyai hubungan kerja yang erat dengan internal auditor. Oleh karena itu pekerjaan internal auditor merupakan komplemen yang penting bagi independen auditor.
4.       Pemegang Saham
Pemegang saham menggantungkan pada laporan keuangan yang diaudit untuk menyakinkan bahwa manajemen melaksanakan pekerjaannya dengan bertanggung jawab.

DAPAT TERUJINYA DATA LAPRAN KEUANGAN
            Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor tidak dapat terlepas dari data laporan keuangan. Data tersebut harus verifiabel. Dapar terujinya bukti berkaitan erat dengan tersedianya bukti dan validitas (keshohihan) bukti. Dalam beberapa hal bukti dapat teruji, jika mampu dibuktikan kebenaran didalam penyajian atau yang digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan klien. 

HUBUNGAN AKUNTANSI DENGAN AUDITING
           Auditing mempunyai hubungan erat dengan akuntansi. Hal ini dikarenakan auditing digunakan untuk memeriksa laporan keuangan yang merupakan hasil dari proses akuntansi. Namun demikian akuntansi dan auditing meerupakan hal yang berbeda baik metodologi maupun tujuannya.

LAPORAN PEMERIKSAAN AKUNTAN
Laporan akuntan bentuk pendek meliputi :
1.       Pernyataan pendapat akuntan
2.       Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan
3.       Penjelasan laporan keuangan

JENIS-JENIS PENDAPAT AKUNTAN
Jenis-jenis pendapat akuntan yang diberikan terhadap laporan keuangan klien dapat berbentuk :
1.       Wajar tanpa syarat (Unqualified Opinion)
2.       Wajar dengan syarat (Qualified Opinion)
3.       Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)
4.       Tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)

KESALAHAN DAN PENYIMPANGAN
    Kesalahan (errors) adalah saji atau kealpaan dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, yang dalam keadaan tersebut para pengambil keputusan dapat berubah keputusannya.
    Penyimpangan (irregularities) adalah salah saji atau pengahapusan dalam laporan keuangan yang disengaja, yang dalam keadaan demikian para pengambil keputusan berubah keputusannya.

KETERBATASAN PEMERIKSAAN AKUNTAN
Keterbatasan laporan keuangan tersebut meliputi :
1.       Adanya batasan yang bersifat ekonomis
2.       Kolusi
3.       Batasan dari kerangka kerja akuntansi

REVIEW PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
Empat fase yang utama dalam pemeriksaan laporan keuangan adalah :
1.       Penerimaan tugas pemeriksaan
2.       Perencanaan pemeriksaan
3.       Pelaksanaan pemeriksaan
4.       Pelaporan hasil temuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar